Sudah lama enggak perbarui Blog ini. Kasian dia, didiamkan oleh penulisnya yang enggak bertanggung jawab. Terakhir saya unggah tulisan tentang Gebetan dalam Statistik . Mari saya lanjutkan tulisannya. Di tulisan kemarin, saya cerita tentang gebetan yang dikenalkan oleh ibu. Kisah bagaimana kelanjutannya tidak berbuah manis, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjodohan ini. Mengapa? Mulanya begini, berawal dari foto WhatsApp perempuan --yang mari kita sebut saja W-- itu sedang berduaan dengan seorang lelaki. Saya curiga itu pacarnya. Dasar logikanya adalah, kalau itu sepupu atau keponakannya maka tak mungkin seromantis seperti terpampang di fotonya. Kalau itu kakak atau adiknya tak mungkin begitu posenya --sang lelaki terlihat memegang setir mobil dan W bersandar di bahunya. Dan, paling tidak mungkin, kalau itu ayahnya yang terlihat sebaya. Asumsi berbuah fakta. "Itu pacarmu?" saya coba bertanya, "Iya," jawabnya. Jawaban itu tentu mencoreng rekor jo...
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino