Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2017

Ada Nostalgia di Tumpukan Barang Bekas

Hari libur lebaran keempat, saya banyak menghabiskan waktu untuk merapihkan kamar. Mulai dari baju yang sekiranya tak pernah saya pakai, maka disingkirkan. Yang tak layak, maka di-tong-sampah-kan. Begitu dengan barang-barang lainnya selain baju. Merapihkan kamar hampir sama capeknya dengan merapihkan hati ini muka sendiri, yang memang sudah begini ini dari lahir: Dirapihkan, berantakan lagi, dirapihkan berserakan lagi, atau dibersihkan ya debuan lagi. Tetapi bukan berarti tanpa keseruan. Nikmatnya merapihkan kamar, secara tidak sengaja, kita akan ditakdirkan untuk bertemu kembali barang-barang yang telah lama usang. Dan dipaksa masuk ke dalam pusaran nostalgia dengan masing-masing barang tertentu. Seperti majalah satu ini yang saya temukan di antara tumpukan kertas-kertas bekas. Majalah yang sempat trend di kalangan remaja pada masanya. Wajar saja, majalah ini simbol update -nya seorang anak muda kala itu, bahkan bisa didapat dengan cuma-cuma. Ada lagi yang ini. Sebuah bi...

Naik Kereta ke Kota Tua

Kota Tua Sehari-hari saya selalu menggunakan motor untuk keperluan transportasi, baik ke kantor, ke rumah teman, atau sekadar ke warung. Motor menjadi pilihan karena begitu efisien, setidaknya hanya perlu keluar uang Rp 20 ribu, saya sudah bisa kemana-mana. Tapi tidak untuk hari ini, saya mencoba menggunakan kereta api. Berangkat dari Stasiun Klender, saya menuju Stasiun Kota Tua. Tapi, saya turun terlalu cepat, di Stasiun Jayakarta. Maklum, ini adalah baru keempat kalinya menggunakan moda transportasi umum kereta api. Pertama kali saya naik kereta ketika itu usai turun dari Gunung Gede, Jawa Barat. Kala itu, naik dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Lenteng Agung. Kedua kalinya, dari Stasiun Sudimara ke Stasiun Kebayoran Lama menuju Mayestik. Ketiga, Stasiun Tebet menuju Stasiun Depok Baru, saat ingin liputan Piala AFF 2016, di Stadion Pakansari, Cibinong. Saya turun di Depok Baru karena sudah atur janji dengan rekan kerja. Mengapa saya berangkat ke Kota Tua dari Stasiun Kle...