Aku serahkan semua kepadamu, meski aku tidak yakin apa yang kamu lakukan.
Saat semua kau coba menghapusnya, janganlah pernah kamu bingung akan abadinya tulisan-tulisan kita.
Karena tidak sesederhana itu. Ini bukan surat yang ditulis dengan pena ataupun air mata.
Semua ditulis lewat cinta dan menguat dengan kenangan.
Kalau kau bilang ingin melupakanmu, ku kira kau tak akan sanggup.
Karena kamu pun masih di sini, di sebelahku saat aku duduk, maupun tidur.
Bahkan aku sering bercinta denganmu, di atas kasur ini, dengan sebagian dari dirimu yang masih di sini.
Dirimu yang terang, dirimu yang berkilau ada di sini. DI atas pangkuanku saat aku menuliskan ini Nanti malam aku ingin bercinta lagi.
Dirimu yang di sana? dirimu yang gelap, penuh keberatan, penuh ketidakadilan dan kebohongan. Palsu.
Justru kau melupakan untuk meninggalkan.
Sekali lagi, tengah malam aku akan bercinta denganmu. Aku tunggu kabarmu.
Comments
Post a Comment